“Ke Bandung lah Aku kembali kepada cintaku yang sesungguhnya.”
Begitu kiranya bunyi kutipan populer dari sebuah cerita cinta sejati di Bandung. Hal yang membuat kutipan ini begitu istimewa, dikarenakan ucapan tersebut keluar dari mulut Presiden RI pertama Sukarno yang ditujukan untuk istrinya yang ke-2 yakni Inggit Garnasih. Pria yang juga akrab disapa dengan panggilan Bung Karno ini memang sempat menghabiskan banyak waktunya di Kota Bandung, mulai dari menimba ilmu, merancang pergerakan, hingga menemukan cintanya. Dan beberapa waktu lalu, team YourBandung mencoba menyusuri tempat-tempat yang memiliki keterkaitan dengan beliau dalam sebuah tour wisata sejarah bertajuk “Ngebandros Jejak Sukarno di bandung” yang diselenggarakan oleh Mooi Bandoeng.
Sesuai dengan judul tour ini, maka perjalanan wisata pun dilakukan dengan menggunakan armada Bus Bandros yang telah dipesan khusus untuk seharian. Untuk titik start-nya sendiri dimulai dari mengunjungi sel yang pernah didiami Bung Karno di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Sukamiskin. Karena keberadaan sel tersebut, lapas yang terletak di Jl. A.H. Nasution No. 114 ini juga dikenal sebagai penjara pariwisata. Namun, walaupun disebut penjara pariwisata, ada aturan ketat yang perlu ditaati saat berkunjung, serta adanya pengawalan dari petugas lapas.
Tampak luar, sel bersejarah tersebut nyaris tak ada bedanya dengan sel-sel lainnya di lapas ini. Hanya saja, di bagian pintunya terdapat sebuah papan tanda berwarna merah yang bertuliskan bahwa sel tersebut merupakan ruangan yang pernah didiami oleh Bung Karno. Untuk bagian dalam sel, terdapat beberapa infografis yang menceritakan singkat mengenai riwayat hidup sang Proklamator. Selebihnya, ruangan tersebut dihiasi dengan foto, buku, dan aneka perabotan yang menemani beliau semasa menjalani hukuman.
Dari Lapas Sukamiskin, Bus Bandros kemudian beranjak menuju Hotel Prama Grand Preanger di Jl. Asia Afrika. Hotel ini memiliki kaitan erat dengan Bung Karno, dikarenakan rancangan arsitektur bangunan tersebut digambar oleh Bung Karno saat bekerja sebagai asisten arsitek Charles Prosper Wolff Schoemaker. Di dalam hotel, Kami dan peserta tour lainnya disambut dengan sebuah sajian welcome drink berupa secang yang dihidangkan dingin-dingin, lengkap dengan irisan jeruk nipis yang segar. Kami pun diajak untuk mengunjungi beberapa spot menarik lainnya dari hotel ini, termasuk sebuah museum yang terletak di lantai dasar bangunan. Selain Hotel Prama Grand Preanger, di Jl. Asia Afrika ini terdapat pula beberapa titik yang memiliki cerita sejarah lainnya yang berhubungan dengan Bung Karno, seperti Hotel Bidakara Grand Savoy Homann, Gedung Merdeka, dan Masjid Raya Bandung.
Tak jauh dari Jl. Asia Afrika, terdapat pula lahan bekas Penjara Banceuy yang juga pernah menjadi tempat disekapnya Bung Karno selama kurang lebih 8 bulan. Penjara ini merupakan penjara pertamanya Bung Karno sebelum kemudian mendapat vonis hukuman 4 tahun penjara di Lapas Sukamiskin. Di area tersebut masih tersisa sel yang dulu pernah digunakan oleh Bung Karno, serta sebuah patung perunggu dengan pose sedang memegang buku dan alat tulis.
Setelah selesai mendengarkan cerita dari pemandu tour tentang Bung Karno di Penjara Banceuy, rombongan pun kemudian meneruskan perjalanan ke Gedung Indonesia Menggugat di mana beliau diadili, serta diakhiri dengan kunjungan ke Kampus ITB (dulu Technische Hoogeschool te Bandoeng) yang merupakan tempat Ia menuntut ilmu.
Bagi Anda yang ingin jalan-jalan keliling Bandung sambil belajar sejarah, tour seperti ini dapat menjadi sebuah alternatif wisata yang dapat Anda pilih untuk menggunakan waktu libur Anda. Selain berkesempatan mengenal tempat-tempat bernilai sejarah di Bandung, wawasan pun menjadi bertambah dengan berbagai pengetahuan baru yang menarik.
Tautan Artikel : http://yourbandung.com/wisata-sejarah-menyusuri-jejak-bung-karno-di-bandung/
