Di Indonesia, istilah “los” mengacu pada lapak-lapak tempat berjualan para pedagang di pasar. Itulah yang mendasari nama “Los Tjihapit” kemudian disematkan kepada sebuah area di Pasar Cihapit yang kini tampilannya telah banyak sekali berubah. Walaupun ada di tengah-tengah pasar, jangan bayangkan sebuah tempat yang beck, kotor, dan berbau, karena sejak direvitalisasi beberapa tahun silam, Pasar Cihapit kini dikenal sebagai tempat belanja yang nyaman, dan sering dijadikan tempat untuk nongkrong, ngopi, ataupun diskusi tentang berbagai macam topik.
Baca juga: http://yourbandung.com/inilah-6-coffee-shop-paling-enak-buat-ngopi-santai-di-bandung/
Los Tjihapit ini letaknya berada di area belakang, agak sedikit terpisah dari bagian pasarnya, untuk memberi kenyamanan bagi Anda yang memang datang untuk nongkrong. Hampir setiap minggunya, selalu saja ada sebuah event yang diselenggarakan di Los Tjihapit, mulai dari diskusi serius, peluncuran buku, workshop fotografi, hingga pemutaran film. Acara-acara tersebut biasanya diadakan di pelataran sebuah coffee shop bernuansa klasik bernama Kopi Pasar.
Tak seperti coffee shop kekinian yang banyak dijumpai zaman sekarang, Kopi Pasar hanya melayani kopi yang dibuat dengan cara ditubruk saja. “Mau kopi apa? Kopi hitam, kopi susu, atau kopi jahe?” Dengan senyumnya, Kang Bayu yang merupakan barista sekaligus pemilik kedai ini menawarkan menunya kepada kami saat berkunjung ke tempatnya. Obrolan hangat pun berlanjut ke beragam topik menarik, yang kemudian disambut pengunjung lainnya. Hal inilah yang menjadikan Kopi Pasar terasa berbeda dan sangat istimewa.
Tak jauh dari lokasi Kopi Pasar, terdapat pula sebuah galeri foto dengan beberapa kursi yang dapat digunakan untuk bersantai, sungguh nuansa yang sangat langka untuk ukuran sebuah pasar. Galeri foto tersebut juga seringkali dijadikan tempat pameran foto oleh berbagai komunitas foto yang Ada di Bandung.
Bagi Anda yang mencari makanan berat saat nongkrong di sini, Anda bisa mampir ke Warung Nasi Bu Eha yang terkenal enak masakannya serta legendaris. Disebut legendaris, dikarenakan warung nasi ini telah ada sejak tahun 1942. Bahkan Presiden RI pertama Bung Karno pun cukup sering memesan masakan dari warung nasi ini walaupun tidak datang secara langsung. “Biasanya, Guntur dan Guruh yang suka datang ke sini,” begitu jawab Bu Eha saat ditanya perihal Bung Karno. Keterkaitan masa lalu dengan sang proklamator tersebut kemudian diabadikan dalam foto-foto Bung Karno yang dipajang di salah satu pojok warung nasi miliknya.
Selain asyik untuk nongkrong, ngopi, dan diskusi, tentunya Los Tjihapit ini memiliki banyak sekali spot yang asyik untuk dijadikan tempat berfoto. Bagi Anda yang ingin merasakan nongkrong dengan suasana berbeda, berkunjung ke Los Tjihapit ini dapat menjadi alternatif.
Baca juga: http://yourbandung.com/cari-jajanan-tradisional-di-bandung-di-sini-pusatnya/
