YourBandung – Daya tarik wisata berbeda dengan daya tarik. Air terjun yang sangat spektakuler belum tentu disebut daya tarik wisata bila belum mendatangkan wisatawan. Air terjun tersebut baru hanya disebut daya tarik. Begitu pula sungai berair biru. Bila belum mendatangkan wisatawan, sungai tersebut baru hanya disebut daya tarik. Jelas kan perbedaannya?
Nah, agar sebuah daya tarik menjadi sebuah daya tarik wisata, banyak desainer membuat sesuatu yang nyeleneh, alias menggunakan prinsip out of place, atau tidak pada tempatnya. Ini adalah teknik yang biasa dilakukan hanya oleh dan harus oleh ahli rancang bangunan atau arsitek saja, karena bila tidak jago, maka prinsip arsitektur lainnya akan rusak, seperti keseimbangan, komposisi, proporsi, irama, skala, dan unity.
Dalam dunia desain arsitektur, terdapat dua prinsip dasar yang menjadi landasan bagi perancangan bangunan, yakni prinsip arsitektur kontekstual dan prinsip arsitektur kontras. Kedua prinsip ini memiliki pendekatan yang berbeda dalam menciptakan karya seni arsitektur yang unik.
Arsitektur Kontekstual: Keselarasan dengan Lingkungan
Prinsip arsitektur kontekstual menekankan harmoni dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Tujuannya adalah menciptakan bangunan yang menyatu dengan alam dan mempertahankan nilai historis serta estetika bangunan lama. Dalam pendekatan ini, bentuk bangunan tidak muncul secara sembarangan, melainkan terinspirasi dari elemen-elemen yang telah ada dan diterima oleh masyarakat setempat.
Penerapan arsitektur kontekstual menciptakan efek visual yang seimbang antara bangunan baru dan yang sudah ada, dengan tujuan menjaga karakter kawasan tersebut. Prinsip ini sering berhubungan dengan konservasi dan preservasi, dengan usaha keras dalam merawat bangunan bersejarah.
Arsitektur Kontras: Menciptakan Perbedaan yang Menonjol
Prinsip arsitektur kontras, sebaliknya, mengejar perbedaan yang mencolok antara elemen-elemen desain. Tujuannya adalah menonjolkan elemen penting dalam desain, memperjelas hierarki elemen, atau menciptakan efek dramatis melalui perbedaan warna, bentuk, dan tekstur.
Penerapan prinsip arsitektur kontras menghasilkan efek visual yang kuat dan memikat, memperkaya pengalaman pengguna. Namun, penggunaan kontras perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu keseluruhan keseimbangan desain.
Lima Daya Tarik Wisata Paling Nyeleneh di Kota Bandung
- Floating Market – pasar terapung di atas air di dataran tinggi Lembang, Bandung mengadopsi konsep pasar di Sungai Barito di Kalimantan Selatan. Selain itu ada slide pelangi yang warnanya mencolok di antara hijaunya vegetasi dataran tinggi Lembang.
- The Great Asia Africa Lembang – dari namanya sudah dapat dibayangkan bahwa apapun yang bernuansa Africa yang dikonotasikan berudara panas dan kering, dicoba untuk ditampilkan di dataran tinggi Lembang yang berudara sejuk.
- Farm House Lembang – dengan menampilkan sebuah gudang petani bergaya Eropa, tepatnya arsitektur Belanda, ditambah dengan fashion tradisional nona-nona Belanda yang disewakan, maka tempat ini jelas ‘out of place’ dan sangat menarik.
- The Lodge Maribaya – dengan menawarkan ayunan berlatar belakang hutan pinus membuat kegiatan selfie menjadi sedikit lain karena kids playground biasanya di tengah urban dan bukan di atas ketinggian yang lebih tinggi dari puncak-puncak pohon pinus hijau. Alamat: Jalan Maribaya No. 149/252 RT. 03 / RW. 15 Babakan, Gentong, Cibodas, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391
- Sarae Hills – disebut juga sebagai World of Wonders Sarae Hills, tempat ini menampilkan sejarah dan icon-icon daya tarik wisata dunia yang biasanya ada di luar negeri, seperti di Yunani, Italia, Perancis, Belanda, dan lain-lain.
World of Wonders
KAWASAN WISATA SARAE HILLS
Jl. Pagermaneuh, RT.05 RW. 07, Pagerwangi, Punclut, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Bandung
Sebetulnya masih banyak lagi daya tarik wisata yang menerapkan konsep nyeleneh ini, tapi 5 (lima) daya tarik wisata yang kami rekomendasikan bisa Anda kunjungi tanpa harus kecewa dengan keunikannya. ***
