Sarapan Pagi di Bandung ala Cakue & Bapiah Osin

Bandung, salah satu kota di Indonesia yang memiliki proses akulturasi yang kuat dengan budaya Tionghoa. Di berbagai sudut Kota Bandung terdapat beberapa bangunan lama dengan ciri khas aristektur Tionghoa yang menjadi salah satu daya tarik wisata Kota Bandung. Tak hanya bangunannya yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung, beragam kuliner tradisional khas pecinan pun banyak dicari para pelancong.

Salah satu kuliner legendaris khas Tionghoa yang menjadi favorite wisatawan yang datang ke Bandung adalah Cakue dan Bapiah Osin yang terletak di Jl. Babatan No.64A. Jalan Babatan ini terletak tak jauh dari belakang lokasi Pasar Baru.

Cakue ini terbuat dari campuran bahan tepung terigu, soda, garam dan ragi. Biasanya cakue dibentuk memanjang dengan ukuran sekitar 15 cm, namun ada juga yang dibuat mini seukuran jari telunjuk. Nah istimewanya cakue yang dibuat Cakue & Bapiah Osin ini adalah ukurannya yang Jumbo dengan diameter sebesar pergelangan tangan manusia, tekstur yang tebal dan empuk membuat rasa dari Cakue Osin ini berbeda dari yang lain.

Selain cakue, di Cakue & Bapiah Osin ini terdapat banyak pilihan lainnya yang dapat menemani sarapan pagi Anda setiap harinya, dari mulai bapiah, kompia, bubur ayam, bubur kacang dan kue cinsoko. Beberapa diantaranya memang terdengar asing di telinga kita, tapi itulah salah satu alasan menu-menu yang ditawarkan Cakue & Bapiah Osin ini memiliki daya tarik bagi wisatawan. Untuk sajian makanan berat yang ditawarkan Cakue & Bapiah Osin ini adala bubur ayam dan bubur kacang. Tak seperti kedai lainnya yang menyediakan kacang ijo dalam sajian bubur kacangnya, Cakue dan Bapiah Osin menggunakan kacang tanah dalam sajian bubur kacangnya.

bapu

Cakue & Bapiah Osin ini sudah berdiri sejak tahun 1920 dan terkenal pula dengan nama Lie Tjay Tat. Lie Tjay Tat merupakan nama penjual cakue di Pasar Baru Bandung pada jaman dahulu kala saat pertama kali berdiri. Cakue dan Bapiah Osin buka setiap hari dari pukul 05.00-11.00 WIB.