Tahun ini menjadi tahun ke-3 diselenggarakannya Asian African Carnival di Kota Bandung. Karnaval budaya ini mulai rutin diadakan sejak peringatan Konferensi Asia Afrika Ke-60 pada tahun 2015 lalu. Dengan mengusung tema Celebrating Culture, Celebrating Differences, Asian African Carnival 2017 mencoba untuk mengangkat tema keberagaman budaya Nusantara.
Bertempat di Jl. Asia Afrika Bandung, warga dan wisatawan mulai memadati kawasan rute karnaval sejak pukul 11.00 WIB Sabtu (13/5). Acara Asian African Carnival 2017 diawali dengan agenda historical walk yang dilakukan Walikota Bandung Ridwan Kamil beserta para Sultan dari seluruh Nusantara yang kemudian diikuti para perwakilan Negara Sahabat.
Suara kolecer yang dibunyikan oleh para tamu undangan dan pengunjung menjadi tanda untuk rombongan peserta Asian African Carnival 2017 memulai perjalanannya dari monument titik 0 km Kota Bandung yang kemudian melewati Jl. Asia Afrika hingga berakhir di Jl. Cikapundung Barat. Mainan kolecer yang dibagikan secara gratis oleh panitia kepada para pengunjung Asian African Carnival 2017 bertujuan untuk mengangkat kembali pamor mainan tradisional yang satu ini serta untuk menambah kemeriahan acara.
Tak hanya memamerkan pakaian unik dari berbagai daerah dan Negara, setiap peserta karnaval juga mempertunjukkan beragam atraksi kesenian di hadapan pengunjung yang tentunya mengundang decak kagum. Setelah berlangsungnya pawai seni dan budaya di kawasan Jl. Asia Afrika, rangkaian acara Asian African Carnival 2017 dilanjutkan di pelataran Balai Kota Bandung dengan penampilan panggung beberapa musisi ternama yang kemudian ditutup oleh penampilan dari Raisa.
