Beranda Atraksi Wisata Wisata Menyusuri Sanghyang Tikoro, Sanghyang Poek dan Sanghyang Heuleut Bandung

Wisata Menyusuri Sanghyang Tikoro, Sanghyang Poek dan Sanghyang Heuleut Bandung

Sanghyang Poek

Semenjak populer di jagad Instagram beberapa tahun lalu, nama Sanghyang Heuleut menjadi salah satu destinasi wisata alam di Bandung yang banyak dikunjungi orang. Hal yang menjadi daya tariknya adalah sebuah telaga dengan kualitas air yang sangat bening, sehingga berwarna biru saat ditimpa cahaya matahari. Selain itu di dalam jalur penyusuran yang sama, terdapat pula Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek yang sebenarnya sudah lebih dulu dikenal sebagai objek wisata alam di Kabupaten Bandung Barat.

Titik awal untuk memulai perjalanan wisata alam ini adalah Sanghyang Tikoro yang berlokasi di Jl. PLTA Saguling, Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Di sini pula Anda dapat memarkir kendaraan Anda untuk kemudian melakukan perjalanan menyusuri gua Sanghyang Poek yang nantinya akan berakhir di telaga Sanghyang Heuleut. Namun tentunya perlu persiapan fisik yang matang untuk melakukan perjalanan ini, karena jalurnya terbilang cukup berat bagi Anda yang tak terbiasa melakukan aktivitas hiking. Perjalanan dari Sanghyang Tikoro hingga mencapai Sanghyang Heuleut dapat menghabiskan waktu sekitar 1,5-2 jam. Dan dapat menjadi lebih lama dalam perjalanan pulang, dikarenakan saat kembali ke Sanghyang Tikoro, jalurnya akan lebih banyak menanjak.

Sanghyang Tikoro

Secara Bahasa, Sanghyang Tikoro memiliki arti tenggorokan sang dewa. Penamaan tersebut disebabkan oleh keberadaan sebuah gua yang bentuknya seperti tenggorokan yang seolah menelan seluruh air sungai ke dalamnya. Konon katanya, di sinilah merupakan tempat bocornya Danau Bandung Purba sehingga menjadi surut dan kemudian kini menjadi wilayah Bandung Raya. Namun dalam sebuah penelitian, hal tersebut ternyata tidak terbukti.

Dari Sanghyang Tikoro kemudian Anda akan melewati sebuah gua dengan batuan yang terlihat sangat tua bernama Sanghyang Poek. Sesuai dengan namanya, gua ini sangat gelap atau “poek” dalam Bahasa Sunda. Tentunya sebaiknya Anda berbekal alat penerangan yang cukup saat berkunjung ke dalamnya, Selain untuk memudahkan penjelajahan, Anda juga dapat melihat stalagtit dan stalagmit yang terbentuk dengan sangat indah.

Cliff Jump di Sanghyang Heuleut

Dalam perjalanan ini, Anda dapat beristirahat di beberapa warung yang membuka lapaknya di jalur wisata ini. Sesampainya di Sanghyang Heuleut, setelah puas berfoto dan menikmati keindahan alamnya, Anda dapat juga menyewa pelampung renang yang disediakan. Biasanya pelampung-pelampung ini digunakan oleh pengunjung yang hendak melakukan atraksi cliff jump dari sebuah tebing ke salah satu bagian telaga yang dasarnya cukup dalam.

Setidaknya wisata menyusuri Sanghyang Tikoro, Sanghyang Poek dan Sanghyang Heuleut ini akan menghabiskan waktu hampir seharian penuh, jadi Anda perlu merancang waktu yang tepat bila ingin mencoba berkunjung ke sini. Untuk dapat masuk ke kawasan wisata ini, Anda cukup membayar Rp. 10.000. Namun harus dipastikan terlebih dahulu cuaca hari sebelumnya saat memutuskan untuk berangkat ke mari. Hal ini dikarenakan warna air yang mungkin akan menjadi kotor saat Anda kunjungi.

Tautan artikel ini: http://www.yourbandung.com/wisata-menyusuri-sanghyang-tikoro-sanghyang-poek-dan-sanghyang-heuleut-bandung/