Beranda Belanja Mengunjungi Ruhiyat Wooden Puppet & Mask, Sebuah Galeri Wayang yang Melegenda di...

Mengunjungi Ruhiyat Wooden Puppet & Mask, Sebuah Galeri Wayang yang Melegenda di Bandung

Tatang Heryana, Generasi Kedua Pemilik Ruhiyat Wooden Puppet & Mask.

Bila Anda melintas di kawasan Jl. Asia Afrika, Bandung, cobalah untuk mengunjungi kawasan jalan belakang Hotel Savoy Homann. Tepat di seberang hotel terdapat sebuah jalan ke pemukiman warga bertuliskan Jl. Pangarang. Di kawasan inilah sebuah galeri wayang yang melegenda di Bandung berdiri dengan nama Ruhiyat Wooden Puppet & Mask.

Nama Ruhiyat Wooden Puppet & Mask berasal dari nama sang pendiri, yakni alm. Ruhiyat. Sedangkan pengunaan Bahasa Inggris dalam namanya memang sengaja dibuat begitu karena tempat ini cukup sering dikunjungi banyak wisatawan asing. Tak hanya itu, Ruhiyat Wooden Puppet & Mask juga telah banyak mendapatkan pesanan khusus custom dari berbagai negara di dunia, seperti Jepang, Prancis, Belanda, dan Belgia.

Setelah sang pendiri meninggal dunia, Ruhiyat Wooden Puppet kemudian diteruskan oleh anaknya Tatang Heryana yang telah diajarkan membuat wayang sejak di bangku SMP. Dari sejak workshop ayahnya berdiri pada tahun 1958, Tatang menyaksikan bagaimana dunia seni wayang golek di Jawa Barat mengalami banyak sekali perubahan yang signifikan. Contohnya saja dari segi bentuknya. BIla bentuk wayang golek dulu pada bagian matanya dibuat terpejam, kini bagian matanya dibuat terbuka. Selain itu, bentuk ukirannya pun jauh lebih sederhana. Hal ini dikarenakan untuk mengejar dari sisi faktor keefektifan bisnis. Dulu, sebuah wayang itu dapat memakan waktu hingga empat hari untuk pengerjaannya sampai selesai, itupun dibantu oleh anggota keluarga yang lain. Bandingkan saja dengan sekarang yang durasi pembuatannya tak sampai satu hari. Di samping soal bentuk dari wayang goleknya sendiri, hal yang paling dapat terlihat jelas kini adalah bagaimana kesenian khas Jawa Barat tersebut sudah kurang begitu dilirik oleh generasi muda.

Akhir periode 80-an hingga periode 90-an merupakan masa-masa keemasan Ruhiyat Wooden Puppet & Mask. Tatang dan ayahnya cukup sering diundang untuk mengenalkan kesenian wayang golek di berbagai event bergengsi di tanah air, serta beberapa event di negara lain. Kejayaannya tersebut masih terus berlanjut hingga tragedi Bom Bali menghantam pariwisata Indonesia secara keseluruhan. Beberapa negara pun diketahui menerbitkan travel warning ke Indonesia. Hal ini juga berdampak kepada banyaknya karyawan dari Ruhiyat Wooden Puppet & Mask yang berhenti dari pekerjaannya. Walaupun kejadian itu telah lama berlalu, dan efeknya pun sudah tak dirasakan wisatawan, namun hingga kini, hanya Tatang seorang diri yang meneruskan pembuatan wayang di workshop warisan ayahnya tersebut.

Karena namanya yang sudah termahsyur, dan berkat rekanan pemandu wisata yang sering merekomendasikan wisatawan untuk datang ke Ruhiyat Wooden Puppet & Mask, hampir selalu ada saja pengunjung yang mampir. Tak hanya dapat membeli wayang golek, hiasan kayu, dan aneka merchandise lainnya, di sini Anda juga dapat mendengar dan berbincang langsung dengan si empunya workshop tentang berbagai hal mengenai wayang golek, mulai dari wayangnya itu sendiri, sampai filosofi yang melekat dari setiap karakternya.

Tertarik mendapatkan pengalaman seru mengunjungi Ruhiyat Wooden Puppet & Mask? Anda dapat mampir ke Jl. Pangarang Bawah III No. 78/17B. Tak begitu sulit menemukannya, karena dinding yang mengarah ke workshop ini dihiasi mural bergambar aneka karakter wayang. Dari kawasan Jl. Asia Afrika Anda hanya perlu berjalan kaki dan sedikit bertanya ke warga sekitar untuk dapat mencapainya. Namun untuk kunjungan rombongan dalam jumlah banyak, ada baiknya Anda menghubungi dulu nomor telepon 0813 9460 5012.