Beranda Berita Koffiefabriek Javaco, Pabrik Kopi Legendaris di Bandung

Koffiefabriek Javaco, Pabrik Kopi Legendaris di Bandung

Kota Bandung sudah terkenal akan kulinernya yang begitu beragam. Mulai dari cemilan tradisional, seperti bacang, lotek, karedok, colenak hingga modern, seperti brownies kukus, bolu susu, dan sebagainya. Begitu pula dengan minumannya, seperti bandrek, bajigur dan yang paling dicari oleh kaum milenial sekarang adalah kopi.

Kedai kopi kini makin banyak dan menjamur di kota Bandung. Masing-masing menawarkan cita rasa dan aroma kelezatan yang berbeda, sehingga membuat para pecinta kopi berdatangan untuk sekadar “ngopi” sambil mengerjakan tugas kantor/kuliah atau bertemu dengan rekan bisnis. Beberapa kedai kopi juga menyediakan menu lainnya sebagai teman minum kopi.

Selain kedai kopi, di kota Bandung ternyata juga terdapat pabrik kopi yang legendaris dan sudah eksis sejak puluhan tahun yang lalu. Salah satunya adalah Kopi Javaco yang berlokasi di Jalan Kebonjati no. 69 Bandung. 

Tampak toko Kopi Javaco dari luar (foto: tris).

Kopi Javaco didirikan pada tahun 1928 oleh Lie Khay Hoo yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Usaha ini kemudian dilanjutkan oleh Lie Kim Gwan sebagai putra sulungnya. Di dalam buku telepon Jawa & Madura 1930, pabrik Kopi Javaco tercantum di halaman 31: Koffiefabriek Javaco Dir. Lie Kiem Gwan, Tjikakak 44-46. 

Baca juga: Warung Kopi Purnama Digemari Karena Punya Jati Diri

Sekarang Kopi Javaco yang berada di Jalan Kebonjati tersebut hanya berfungsi sebagai tempat penjualan saja, sedangkan pengolahannya terdapat di Jalan Kasmin. Bangunannya antik berlantai 2, bernuansa putih dan hijau. Interiornya dihiasi dengan mesin penggiling kopi tempo doeloe keluaran tahun 1930 dan sebuah vespa klasik. Di sini Kopi Javaco menjual bubuk kopi dengan varian yang berbeda, yaitu kopi arabica, kopi melange (robusta), dan kopi tiptop.

Kemasan Kopi Javaco menggunakan kertas kopi (foto: tris).

Pengolahan kopi di pabrik Kopi Javaco menggunakan metode pengolahan basah (Wet Indische Bereiding) dan kering (Ost Indische Bereiding). Sedangkan biji kopinya didatangkan dari perkebunan kopi di Jawa Timur dan diolah dengan metode pengolahan yang digunakan secara turun temurun tersebut, sehingga cita rasanya tetap terjaga hingga kini.

Baca juga: Aroma Fabriek Koffie Bandung Hadirkan Cita Rasa Kopi Terbaik Sejak 1930