Beranda Berita Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan di Bandung Dipadati Warga dan Wisatawan

Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan di Bandung Dipadati Warga dan Wisatawan

Setelah sukses dengan gelaran Karnaval Kemerdekaan di Danau Toba dan Pontianak, tahun ini Karnaval Kemerdekaan yang bertajuk Karnaval Pesona Parahyangan pun berjalan sangat meriah di Bandung. Semenjak pukul 12 siang, warga dan wisatawan tampak mulai memadati beberapa titik yang akan dilewati para peserta karnaval. Rute karnaval yang digelar Sabtu (26/8) ini dimulai dari kawasan Gedung Sate yang kemudian melalui Jl. Dago dan Jl. Merdeka, hingga diteruskan sampai kawasan Jl. Asia Afrika yang berakhir di Alun-Alun Bandung.

Peserta Karnaval

Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan ini merupakan salah satu rangkaian acara dari agenda bulan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72. Sejak tahun 2015 lalu, karnaval yang digelar untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ini memang selalu diselenggarakan di luar Jakarta. Hal ini bertujuan untuk membawa kegembiraan dan semangat kemerdekaan ke seluruh pelosok Nusantara. Selain itu diharapkan agar kota-kota yang dikunjungi secara bergilir oleh acara Karnaval Kemerdekaan dapat terdongkrak destinasi wisatanya.

Peserta Karnaval

Acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan dimeriahkan oleh 2500 orang peserta yang berasal dari 13 provinsi di Tanah Air, 20 kota/kabupaten di Jawa Barat, serta 43 komunitas. Dari seluruh peserta karnaval yang memeriahkan acara tersebut, terdapat juga perwakilan dari Jember Fashion Carnaval dan Tomohon Flower Festival yang sukses merebut perhatian massa dengan keunikan dan keindahan kostum yang dipamerkannya.

Peserta Karnaval

Berakhirnya rombongan karnaval melalui seluruh rute yang ditentukan tak berarti kemeriahan acara langsung usai begitu saja, acara pun dilanjutkan dengan festival kuliner yang disenggarakan di Jalan Braga. Para pengunjung pun dapat menikmati berbagai jajanan yang dijajakan sambil mengenali berbagai bangunan Heritage dengan arsitektur unik yang ada di jalan ini sejak jaman Pemerintahan Kolonial Belanda.