Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara resmi memulai gelaran Asia Africa Festival (AAF) 2020 dengan meluncurkan lagu tema, logo dan maskot untuk peringatan momentum Konferensi Asia Afrika (KAA). Tahun 2020 ini merupakan peringatan KAA yang ke-65 sejak diselenggarakan pada tahun 1955 lalu.
Peluncuran lagu tema pada hari Sabtu (7/3) lalu dibawakan oleh Manshur Angklung dengan menyajikan musik perpaduan digital dengan tradisi khas sunda. Lalu dDisambung dengan penampilan Seven Percusion yang mengiringi penampakan logo resmi AAF 2020.
Tahun ini sebagai maskot AAF dipilih Molo (owa jawa) yang mewakili benua Asia dan Muro (lemur Madagascar) yang mewakili benua Afrika.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyatakan bahwa serangkaian peringatan KAA ke-65 pada tahun 2020 ini sudah dipersiapkan secara matang dalam satu tahun terakhir. Apalagi AAF masuk dalam agenda unggulan pemerintah pusat dan berskala internasional.
Seluruh masyarakat Kota Bandung diajak ikut serta memeriahkan AAF 2020 ini, karena perhelatan tersebut akan menghadirkan banyak acara. “Silakan masyarakat Kota Bandung mari kita ramaikan acara nanti,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dewi Kaniasari mengungkapkan bahwa gelaran AAF 2020 kali ini mengusung konsep berbeda, yaitu konten acara lebih banyak berisi nuansa kekayaan budaya nusantara.
Peringatan puncak AAF 2020 akan digelar pada 18 April 2020 yang akan datang. Namun, rangkaian kegiatan acara peringatan KAA ke-65 ini sudah dimulai pada pekan depan. Pra event akan dimulai minggu depan sampai 11 April. Kemudian 19 April akan digelar Bandung Creative Week. Pada acara ini nanti ada berbagai macam produk ekonomi kreatif terutama dari komunitas kreatif Kota Bandung dan beberapa daerah di sekitar Bandung Raya.
