Beranda Acara Peringati Hari Kopi Sedunia, De Paviljoen Bandung Ajak Media Menjelajahi Perkebunan Kopi...

Peringati Hari Kopi Sedunia, De Paviljoen Bandung Ajak Media Menjelajahi Perkebunan Kopi di Puntang

Petani Kopi Memetik Biji Kopi Matang di Perkebunan Kopi Puncak Haruman, Senin (1/10).

Sebelum bisnis kedai kopi berkembang pesat beberapa tahun ke belakang, budaya minum kopi sudah jauh mengakar kuat di beberapa daerah di Indonesia, seperti Jember dan Aceh. Selain kedua daerah tersebut, padahal cukup banyak daerah-daerah penghasil kopi di Indonesia yang kualitasnya tak kalah bersaing. Salah satunya adalah Jawa Barat yang memiliki 15 area perkebunan kopi yang tersebar di berbagai daerah. Di Bandung sendiri, nama Gunung Puntang cukup dikenal sebagai tujuan wisata alam yang juga memiliki banyak pohon kopi ditanam di sepanjang areanya. Untuk lebih mengenalkan produk kopi terbaik di Bandung Raya, dalam rangka memperingati Hari Kopi Sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober, De Paviljoen Bandung mencoba mengajak para awak media untuk ikut serta menjelajahi perkebunan kopi di jalur pendakian Haruman-Puntang pada Senin (1/10).

Acara kunjungan diawali dengan bertandang ke pabrik pengolahan kopi dari Siki Coffee di kawasan Cimaung, Banjaran. Siki Coffee sendiri dikenal sebagai supplier kopi yang mengembangkan varian kombinasi kopi arabika dan robusta melalui mesin roasting coffee hot air. Mesin tersebut merupakan hasil rancangan dari tangan dingin sang owner, yakni Bapak Asep Taryana yang telah bergelut di dunia kopi sejak tahun 1984. Keunggulan hasil roasting dari mesin ini terhadap biji kopi di antaranya aromanya yang terjaga, biji kopinya lebih bersih, hasilnya lebih merata, dengan durasi yang lebih cepat. Produk-produk kopi dari Siki Coffee ini kini sudah digunakan banyak café ataupun hotel di Bandung, salah satunya adalah De Paviljoen.

Bapak Asep Taryana, Pemilik Siki Coffee.

Setelah beristirahat sejenak, rombongan kemudian langsung beranjak ke gerbang Puncak Haruman, Gunung Puntang. Pohon-pohon kopi dengan berbagai ukuran terlihat berderet di sepanjang jalur pendakian. Para peserta pun dapat mencoba memetik biji kopi yang ditanam di sini, sambil mendengar pemaparan dari Pak Asep yang memandu langsung perjalanan tersebut. Selain mendapat wawasan seputar kopi, rombongan peserta juga dapat sekaligus menikmati pemandangan indah Bandung Raya dari puncak gunung yang memiliki ketinggian 2.144 meter di atas permukaan laut (MDPL) ini. Namun, Untuk mendapatkan pemandangan terbaik, jalan terjal harus dilewati para peserta. Semakin ke atas, kondisi pohon kopi yang ditemukan akan semakin baik. Hal ini dikarenakan pohon kopi bisa tumbuh di suhu idealnya. Sedangkan kondisi pohon-pohon yang berada agak ke bawah, harus mendapatkan perawatan ekstra agar mendapatkan air yang cukup untuk pertumbuhannya.

Jalur Terjal Haruman yang Harus Dilalui Peserta Saat Berkunjung ke Perkebunan Kopi.

Biji kopi yang telah berwarna merah artinya sudah matang dan memiliki kulit cherry. Sesuai dengan namanya, rasanya pun manis seperti buah cherry, dan mempunyai biji di bagian dalamnya, itulah biji kopi yang nantinya akan diproses hingga menjadi sebuah minuman lezat yang disukai banyak orang.

Selepas penjelajahan, peserta kembali ke pabrik untuk makan bersama yang dilanjutkan dengan melihat langsung proses step-by-step pengolahan biji kopi yang telah dikupas kulitnya oleh mesin pulper dan huller. Selain mesin roasting coffee hot air-nya yang canggih, Siki Coffee juga memiliki beberapa mesin coffee grinder yang dapat diatur setelannya dengan berbagai macam metode brewing.

Para Peserta Melihat Cara Kerja Roasting Coffee Hot Air Machine di Pabrik Pengolahan Kopi Siki Coffee.

Sebelum pulang, atraksi pembuatan dan mixing kopi pun diperagakan oleh barista handal dari Siki Coffee. Menu kopi yang dihadirkan pun cukup unik. Secangkir kopi yang ditambahkan dengan perasan jeruk dan kecombrang memberikan sensasi rasa yang sangat berbeda.

Mixology Coffee Ala Siki Coffee.

Sejalan dengan tujuan pertama dicanangkannya Hari Kopi Sedunia, dengan acara ini diharapkan peserta dapat lebih menghargai usaha petani kopi, pengusaha kopi, serta pihak-pihak lainnya dalam menghadirkan secangkir kopi yang kita nikmati setiap harinya.