Beranda Akomodasi Mengintip Isi Kamar Presiden Sukarno di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann Bandung

Mengintip Isi Kamar Presiden Sukarno di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann Bandung

Sukarno Room di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann

Hotel Savoy Homann atau yang sekarang bernama Hotel Bidakara Grand Savoy Homann merupakan bangunan hotel paling bersejarah di Bandung. Selain bangunannya yang masih mempertahankan bentuk lamanya yang bergaya Streamline Art Deco, hotel ini juga dikenal sebagai tempat menginapnya para pemimpin dunia pada gelaran Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955. Salah satu pemimpin yang berkesempatan menginap di sini adalah Presiden Republik Indonesia pertama yakni Sukarno. Pada saat itu, Sukarno mendapat kamar bernomor 244 yang ruangan kamarnya tersebut kini masih dapat dijumpai bila Anda berkunjung ke Hotel Bidakara Grand Savoy Homann.

Kamar yang pernah ditinggali Presiden Sukarno ini letaknya berada di ujung timur lantai 2, tepat di area lengkungan bangunan hotel. Karena biasa digunakan oleh tamu-tamu penting, ruangan kamar ini memiliki dua lapis pintu masuk untuk pengamanan extra. Setelah masuk melalui sebuah pintu kaca tebal, Anda akan langsung berada di ruangan yang diperuntukkan sebagai ruang tamu. Di bagian dindingnya, Anda dapat melihat kolase foto Presiden Sukarno saat KAA terpampang rapi di dalam sebuah frame.

Ruang Tamu Sukarno Room

Untuk masuk ke area kamar, kita harus kembali membuka sebuah pintu di belakang area ruang tamu. Di dalamnya terdapat dua kamar tidur dengan kingsize bed dan kamar mandi masing-masing. Salah satu ruangannya lebih besar dibanding kamar lainnya. Kamar paling besar itulah tempat di mana Presiden Sukarno tidur. Sedangkan kamar tidur satunya lagi digunakan oleh anak-anak beliau yang ia ajak untuk ikut bermalam. Selain ukurannya yang lebih besar, kamar tidur yang digunakan oleh Bung Karno memiliki kamar mandi yang lebih luas dengan dilengkapi sebuah whirlpool.

Tak hanya area kamar tidur, ruang bersantai yang berada di tengahnya pun memiliki ukuran sangat luas, sehingga cukup besar untuk menghadirkan satu set sofa untuk sekeluarga, sebuah meja kerja, sebuah mini bar, dan satu set meja makan yang menghadap langsung ke Jl. Asia Afrika.  Uniknya, desain interior kamar dan perabotan di sini masih mengikuti rancangan aslinya, namun tentunya dengan modifikasi yang telah disesuaikan dengan perkembangan zaman, seperti kursi, meja, dan benda kayu lainnya yang diperbaharui, serta sebuah layar LCD TV yang dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan hiburan tamu yang menginap.

Lokasi kamarnya ini sangatlah strategis, karena dari Balkonnya tersebut, Anda bisa melihat dengan jelas menara kembar Masjid Raya Bandung serta jalanan Asia Afrika yang menghadap ke arah barat. Saat langit cukup cerah, Anda pun bisa menyaksikan indahnya matahari yang terbenam di langit Kota Bandung.

Pemandangan dari Balkon Sukarno Room

Selain kamar 244 yang sempat ditinggali oleh Presiden Sukarno, ada dua kamar lainnya di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann yang juga sempat disinggahi pemimpin dunia lainnya. Kamar tersebut adalah kamar 144 yang menjadi kamar dari Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru, serta kamar 344 yang ditinggali oleh Zhou Enlai yang merupakan Perdana Menteri Tiongkok saat itu. Kedua kamar tersebut memiliki fasilitas yang sama persis dengan fasilitas yang ada di kamar Presiden Sukarno. Hanya saja, ketiga kamar tersebut memiliki pemandangan yang sedikit berbeda dikarenakan tingkat ketinggian lokasi kamar yang juga berbeda.

Tertarik merasakan pengalaman menginap Presiden Sukarno atau pemimpin dunia lainnya saat KAA 1955? Anda kini bisa mencobanya langsung saat berkunjung ke Hotel Bidakara Grand Savoy Homann dengan memesan kamar bertipe Homann Suite. Kenyamanan dari ketiga kamar tersebut sudah bisa Anda nikmati dengan rate Rp4.500.000/malam.

Baca juga: Ini Dia 13 Hotel di Bandung yang Memiliki Nilai Sejarah

1 KOMENTAR

Comments are closed.