Beranda Atraksi Wisata 16 Bangunan Heritage Terpopuler di Bandung

16 Bangunan Heritage Terpopuler di Bandung

Villa Isola

Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, Kota Bandung sempat direncanakan untuk menjadi Ibu Kota Hindia Belanda menggantikan Batavia. Iklim Bandung yang sejuk dan lokasinya yang strategis menjadi alasan utamanya. Selain itu, warga elit Eropa pun sudah banyak yang tinggal di beberapa area di Kota Bandung sejak abad ke-19, seperti di kawasan Jl. Braga dan Jl. Asia Afrika yang sampai kini masih banyak terlihat sisa-sisa peninggalannya. Tak hanya di Jl. Braga, beberapa bangunan heritage dengan desain arsitektur yang unik pun dapat juga ditemukan di berbagai kawasan di Kota Bandung. Maka dari itu, kami rekomendasikan 16 bangunan heritage terpopuler di Bandung yang asyik untuk dikunjungi.

Baca juga: Tour Sejarah ‘Heritage Walk’ Semarakkan Ulang Tahun Kota Bandung ke-208

1. Villa Isola

Bangunan dengan desain arsitektur unik ini kini digunakan sebagai kantor rektorat Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di Jl. Dr. Setiabudhi No.229. Bila dilihat dari jauh, bangunan ini nampak seperti kapal pesiar. Pemilik sebelumnya adalah Dominique Willem Berrety. Ia merupakan keturunan campuran Indo-Italia yang dikenal sebagai raja media.

2. Hotel Preanger

Tak banyak yang tahu bahwa hotel yang kini bernama Prama Grand Preanger ini desainnya digambar oleh presiden Republik Indonesia pertama Ir. Sukarno saat menjadi asisten arsitek Wolff Schoemaker. Letaknya tepat berada di persimpangan Jl. Asia Afrika dan Jl. Lengkong Besar. Sebelum bangunan hotel ini bergaya arsitektur art deco seperti sekarang ini, dulunya gaya bangunannya mengadopsi gaya bangunan ala baroq.

Baca juga: Anda Layak Mendapatkan Suite di Prama Grand Preanger Bandung

Hotel Preanger – YourBandung

3. N. I Escompto M.I.J

Gedung ini dulu digunakan oleh bank pertama yang ada di Bandung yaitu N.I Escompto M.I.J. Sebelum menempati lokasi yang berada di persimpangan Jl. Asia Afrika-Jl. Banceuy, bank ini terlebih dahulu menempati sebuah bangunan di Jl. Merdeka. Saat ini pun bangunan ini tetap difungsikan oleh sebuah bank ternama di Indonesia. Keunikan bangunan ini terletak pada menara jamnya. Bila Anda jeli melihat angka-angka romawi yang tertera pada jam tersebut, angka empat tidak dituliskan dengan simbol (IV), namun dengan simbol (IIII).

N.I Escompto M.I.J – YourBandung

4. Nedhandel NV

Masih berkutat di seputar Jl. Asia Afrika, bangunan ini pun dulunya digunakan oleh sebuah bank dari Belanda. Gaya arsitektur bangunan ini mengadopsi gaya neo-klasik dengan menggunakan material yang didatangkan dari Eropa. Sama seperti fungsi sebelumnya, bangunan ini kini digunakan oleh sebuah Bank BUMN.

Nedhaendel NV – YourBandung

5. Hotel Savoy Homann

Bangunan hotel yang dirancang oleh arsitek A.F Aalbers ini menggunakan gaya streamline art deco. Hotel ini menjadi salah satu hotel bersejarah di Bandung karena menjadi tempat menginapnya perwakilan peserta Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Selain itu, komedian ternama dunia Charlie Chaplin pernah dua kali menginap di sini.

Baca juga: Mengintip Isi Kamar Presiden Sukarno di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann Bandung

Baca juga: Ini Dia 13 Hotel di Bandung yang Memiliki Nilai Sejarah

Hotel Savoy Homann – YourBandung

6. Gedung DENIS

Gedung yang dulunya ditempati oleh NV. De Eerste Nederlandsch-Indische Spaarkas atau disingkat NV DENIS ini merupakan bangunan yang disebut-sebut sebagai saudara dari bangunan Savoy Homann. Gaya arsitekturnya sama-sama mengadopsi streamline art deco dan memiliki sebuah menara. Kini huruf-huruf besar bertuliskan BRAGA menghiasi halaman depan gedung ini.

Gedung DENIS – YourBandung

7. Gedung Pensil

Bangunan ini disebut Gedung Pensil dikarenakan atapnya yang lancip mirip ujung sebuah pensil. Letaknya berada di kawasan Simpang Lima Asia-Afrika. Gedung ini sebelumnya digunakan sebagai kantor agen minyak pelumas ternama di dunia.

Gedung Pensil – YourBandung

8. Gereja Katedral Santo Petrus

Gereja yang terletak di perempatan Jl. Merdeka dan Jl. Jawa ini merupakan hasil rancangan arsitek Wolff Schoemaker, arsitek yang sama yang juga mendesain Villa Isola dan Hotel Preanger. Bila dilihat dari atas, gereja ini akan terlihat membentuk salib yang simetris.

Gereja Katedral St. Petrus – YourBandung

9. Gedung Sate

Gedung yang sekarang dijadikan pusat pemerintahan Jawa Barat ini memiliki ornamen tusuk sate di bagian atapnya. Arti dari ornamen yang berjumlah 6 buah tersebut melambangkan biaya pembangunan bangunan ini yang mencapai 6 juta gulden. Untuk gaya arsitekturnya sendiri merupakan campuran dari gaya bangunan Eropa-Indonesia.

Baca juga: Wisata Edukasi dengan Kecanggihan Teknologi di Museum Gedung Sate Bandung

Gedung Sate – YourBandung

10. De Majestic

Bangunan yang sebelumnya bernama Concordia Theatre ini merupakan salah satu bioskop legendaris di Bandung. Di Bioskop inilah film pertama yang diproduksi di Indonesia yaitu “Loetoeng Kasaroeng” diputar di bumi priangan. Saat ini gedung yang terletak di Jl. Braga ini telah direvitalisasi dan kembali berfungsi sebagai bioskop dan gedung pertunjukan seni.

Baca juga: Menyaksikan Pagelaran Seni Budaya Sunda di De Majestic Bandung

Baca juga: De Majestic Bandung Kembali Tayangkan Film-Film Lokal Indonesia

De Majestic – YourBandung

11. Museum Konferensi Asia Afrika

Museum ini dahulunya digunakan oleh perkumpulan warga elit Eropa yang bermukim di Bandung yang bernama Societeit Concordia. Sudut bangunan yang menghadap ke Jl. Asia Afrika-Braga ini dulunya berbentuk sudut kaku hingga kemudian direnovasi menjadi melingkar seperti sekarang.

Baca juga: Tambah Wawasan Sejarah di Museum KAA Bandung

Museum Konferensi Asia Afrika – YourBandung

12. Gedung Merdeka

Bangunan Gedung Merdeka dan bangunan Museum Konferensi Asia Afrika merupak bangunan berbeda yang dibangun berlainan waktu. Bila Museum Konferensi Asia Afrika dirancang oleh A.F Aalbers, Gedung Merdeka dirancang oleh Wolff Schoemaker. Gedung Merdeka dulunya bernama Schouwburg Concordia yang merupakan tempat pertunjukkan dan berpestanya Societeit Concordia.

Gedung Merdeka – YourBandung

13. Dakken

Rumah zaman Kolonial Belanda ini kini digunakan sebagai sebuah café & resto. Letaknya yang berada di kawasan pusat perbelanjaan distro dan factory outlet Jl. Riau Bandung ini memang banyak menarik perhatian karena desainnya yang klasik dengan sebuah menara beratap lancip di salah satu sisinya.

Dakken – YourBandung

14. De Driekleur (Gedung Tiga Warna)

Bangunan art-deco yang satu ini letaknya ada di Jl. Dago dan kini digunakan oleh sebuah bank nasional. Arti De Driekleur sendiri dalam Bahasa Indonesia adalah tiga warna. Namun bukan berarti gedung ini memiliki tiga buah warna pada tubuh bangunannya. Tiga warna di sini merujuk pada bendera Negara Belanda yang memiliki tiga buah warna. Sama halnya dengan Gedung Dwi Warna yang merujuk pada dua warna pada bendera Indonesia.

De DriekLeur – YourBandung

15. Warenhuis De Vries

Bangunan ini merupakan toserba pertama yang ada di Bandung. Dulu, para juragan perkebunan di kawasan priangan membeli kebutuhannya di tempat ini. Sebelum digunakan oleh sebuah Bank swasta seperti sekarang, De Vries pernah digunakan juga sebagai rumah makan padang, toko baju dan toko daging pada periode yang berbeda-beda.

Warenhuis De Vries – YourBandung

16. Swarha

Bangunan yang berada di samping Masjid Raya Bandung ini dulunya merupakan sebuah hotel yang digunakan oleh para jurnalis saat meliput Konferensi Asia Afrika 1955. Swarha sendiri merupakan sebuah singkatan dari pemiliknya, yakni Said Wiratmana Abdurrachman Hassan yang merupakan salah satu saudagar kaya dari Timur Tengah.

Baca juga: 10 Titik Penting KAA yang Dapat Dijumpai di Jalan Asia Afrika Bandung

SWARHA – YourBandung

4 KOMENTAR

Comments are closed.