“Melukis itu layaknya seperti naik sepeda, semakin dilatih, semakin seluruh indra dalam tubuh dapat bergerak dengan terbiasa, tangan, mata, kaki dan kepala”, begitu ucap Bapak Agung Hujatnikajennong pada acara Art Talk di Roemah Seni Sarasvati hari Selasa sore tanggal 28 Juni lalu.
Acara Art Talk sekaligus pembukaan pameran lukisan dari 12 seniman terbaik Indonesia ini merupakan rangkaian acara dari gelaran keenam kompetisi UOB Painting Of The Year di Indonesia sejak 2011. Para pemenang UOB Painting Of The Year di Indonesia nantinya akan dipertandingkan kembali pada kompetisi Southeast Asian Painting of The Year di Singapore yang ke-35, setelah sebelumnya pertama kali diadakan pada tahun 1982. Tahun ini, UOB menitikberatkan unsur sensibilitas dalam karya seni di kompetisi UOB Painting of The Year 2016. Sensibilitas dalam seni mengaitkan emosi dan perasaan. Hal ini juga memberikan pengalaman tersendiri bagi kita dalam melihat karya seni.
“Kompetisi UOB Painting Of The Year menantang para seniman Indonesia untuk meningkatkan mutu lukisan mereka dan menjadi batu loncatan ke panggung Internasional. Telah banyak pemenang dan finalis di tingkat regional diundang untuk memamerkan karya seni mereka di luar negeri. Kompetisi ini juga meningkatkan kualitas karya seni Indonesia dan kualitas tekhnik seniman setiap tahunnya,” ujar Bapak Kuss Indarto selaku pemerhati seni yang juga merupakan salah satu dewan juri pada gelaran UOB Painting of The Year tahun ini.
Pameran UOB Painting Of The Year di Bandung ini menampilkan karya-karya finalis Painting Of The Year Indonesia, sejak diselenggarakan pada Tahun 2011. Sejak lima tahun keterlibatan Indonesia dalam kompetisi ini, seniman Indonesia sudah tiga kali merebut hadiah utama “UOB Southeast Asian Painting Of The Year”. Posisi utama ini pertama kali diraih oleh Y. Indra Wahyu pada tahun 2012, di tahun 2014 oleh Antonius Subianto, dan pada tahun 2015, dimenangkan oleh Anggar Prasetyo. Pameran karya lukis pemenang dan finalis UOB Painting of The Year ini diselenggarakan di dua kota pada tahun ini, selain di Bandung pada tanggal 28 Juni-20 Juli 2016, keduabelas lukisan ini juga sempat singgah di Galeri R. J Katamsi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada 17-24 Juni 2016. Dipilihnya Bandung dan Yogyakarta sebagai tempat eksibisi dikarenakan memiliki perkembangan seni yang mengakar kuat hingga melahirkan seniman-seniman pendatang baru yang menghidupkan dunia seni Indonesia.
Penasaran bagaimana lukisan-lukisan terbaik seniman Indonesia yang menjadi juara di Asia? Untuk warga Bandung dan wisatawan yang berkunjung ke Bandung libur hari raya ini, mesti menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke Roemah Seni Sarasvati yang berlokasi di Jl. Sudirman No. 137 Bandung. Bukan hanya dapat menikmati karya lukis dari para jawara Painting of The Year saja, anda juga dapat menikmati berbagai hidangan yang disajikan di café yang berada di gedung yang merupakan bangunan heritage ini.
