23 Maret 1946, langit Bandung tak secerah hari ini. Kepulan asap hitam dan jilatan api merah membara mewarnai jengkal udara kota ini. Ratusan ribu warga Kota Bandung membakar tempat tinggal dan bangunan di Bandung Selatan untuk melindungi Bandung dari jatuh ke tangan penjajah.
71 tahun berselang, Kota Bandung telah lahir kembali dengan membawa semangat perjuangan baru yang tertanam pada generasi muda yang kini hidup bersama tumbuh dan berkembangnya kota ini. Harga dari sebuah pengorbanan dan semangat perjuangan ini kini digelorakan kembali dalam Pawai Obor Bandung Lautan Api. Event yang digelar tahunan ini menampilkan beragam keunikan setiap pesertanya untuk turut menyemarakkan acara pawai.
Pawai obor Bandung Lautan Api ini setiap tahunnya diikuti oleh ribuan peserta yang berjalan kaki dari Tugu Bandung Lautan Api yang terletak di Lapangan Tegallega hingga Balai Kota Bandung. Peserta pawai obor tahun ini diperkirakan mencapai 7000 orang yang terdiri dari perwakilan para pelajar SMP/SMA/K di Bandung. Setiap perwakilan sekolahnya masing-masing berlomba untuk menunjukkan semangatnya dalam bentuk yell-yell, nyanyian serta pertunjukan yang menarik hati ribuan warga dan wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Bandung.
