Semenjak awal tahun 2018, masyarakat di seluruh penjuru dunia dibuat antusias dengan kehadiran fenomena Super Blue Blood Moon yang hadir pada 31 Januari 2018 kemarin. Pasalnya, peristiwa langit tersebut merupakan gabungan dari 3 fenomena bulan yang terjadi pada waktu bersamaan. Selain itu, terakhir kalinya fenomena ini terlihat dari bumi adalah pada tahun 31 Maret 1866 atau sekitar hampir 152 tahun yang lalu. Di Bandung sendiri, masyarakat dan wisatawan Bandung pun berduyun-duyun mendatangi titik-titik ideal yang dapat dijadikan tempat untuk mengamati fenomena Super Blue Blood Moon di Bandung.
Dua lokasi utama yang menjadi titik pengamatan di Bandung di antaranya Pusat Sains Antariksa LAPAN Bandung dan Sabuga (Sasana Budaya Ganesha). Kedua tempat tersebut memang menggelar acara pengamatan Super Blue Blood Moon dengan peserta terbatas. Selain LAPAN dan Sabuga, tempat-tempat wisata alam terbuka di Bandung Raya seperti Ranca Upas, Situ Cileunca, Gunung Putri, dan Stone Garden menjadi pilihan, karena cukup jauh dari paparan polusi cahaya lampu kota. Tempat lainnya yang kemudian cukup populer adalah lantai atas hotel, kantor, dan gedung tinggi lainnya.
Namun sayangnya, niat mengamati dan berburu foto fenomena Super Blue Blood Moon harus diurungkan warga dan wisatawan yang sedang berkunjung ke Bandung. Pada sore hari, Kota Bandung sempat dilanda hujan yang cukup deras. Hal ini juga berdampak pada langit timur yang terus menerus diliputi awan gelap hingga menjelang tengah malam. Walaupun tak dapat menyaksikan fenomena bulan yang menjadi merah karena gerhana, masyarakat kemudian masih bisa menyaksikan fenomena supermoon yang berlangsung hingga pagi hari.
Foto oleh : Riko Mapedeceng
Lokasi : Kota Jambi
Tautan asli artikel ini: http://yourbandung.com/mengamati-fenomena-super-blue-blood-moon-di-bandung/
