Beranda Atraksi Wisata 10 Titik Penting KAA yang Dapat Dijumpai di Jalan Asia Afrika Bandung

10 Titik Penting KAA yang Dapat Dijumpai di Jalan Asia Afrika Bandung

Gedung Merdeka Bandung

Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955 di Bandung meninggalkan banyak sekali hal-hal menarik yang dapat dijumpai di sepanjang Jalan Asia Afrika. Beberapa di antaranya merupakan bangunan bersejarah, sementara yang lainnya merupakan monumen yang didirikan untuk mengingat peristiwa bersejarah tersebut. Kali ini kami mencoba mendata dan merangkumnya melalui “10 Titik Penting KAA yang Dapat Dijumpai di Jalan Asia Afrika Bandung”.

Gedung Merdeka
Gedung Merdeka merupakan tempat paling bersejarah karena menjadi tempat utama diselenggarakannya KAA pada tahun 1955. Sebelumnya, bangunan tersebut merupakan sebuah gedung pertunjukkan yang digunakan oleh perkumpulan elit Societeit Concordia untuk menyelenggarakan acara dan berpesta pora. Di bagian dalamnya sendiri terdapat sebuah ruangan besar yang dapat menampung ratusan orang.

Museum KAA
Bangunan yang kini menjadi sebuah museum ini kini terhubung langsung dengan Gedung Merdeka. Namun, walaupun berhubungan, kedua gedung tersebut dirancang oleh arsitek yang berbeda. Bila Gedung Merdeka didesain oleh C. P. Wolff Schoemaker, maka bangunan Museum KAA didesain oleh A. F. AAlbers. Museum ini berisikan aneka memorabilia, diorama, serta replika benda-benda yang berasal dari event Konferensi Asia Afrika tahun 1955.

Baca juga: Tambah Wawasan Sejarah di Museum KAA Bandung

Museum KAA

Prasasti Dasasila Bandung
Prasasti yang berisikan 10 point penting hasil KAA ini kini berada di trotoar depan Hotel Bidakara Grand Savoy Homann.

Prasasti Dasasila Bandung

Tugu Dasasila Bandung
Selain prasasti, terdapat juga tugu air mancur yang melambangkan Dasasila Bandung. Tugu yang berbentuk putik bunga ini dipindahkan ke Jl. Dr. Ir. Sukarno dari tempat asalnya yang berada di Simpang Lima Jl. Asia Afrika, agar letaknya menjadi satu kawasan dengan Gedung Merdeka. Lima putik di atasnya melambangkan lima negara pemrakarsa, sedangkan 10 kelopak melambangkan Dasasila Bandung.

Tugu Dasasila Bandung

Hotel Bidakara Grand Savoy Homann
Hotel yang memiliki gaya arsitektur art deco ini merupakan tempat menginapnya para pemimpin dunia yang menghadiri KAA, seperti Perdana Menteri pertama Tiongkok Zhou Enlai, Perdana Menteri pertama India Pandit Jawaharlal Nehru, serta Presiden pertama Republik Indonesia Bung Karno. Sampai sekarang, ketiga kamar yang pernah ditempati oleh pemimpin dunia tersebut masih ada dan dapat dijadikan tempat menginap oleh pengunjung. Selain itu, di dalam area hotel terdapat pula sebuah etalase kaca yang menyimpan benda-benda bersejarah dari perhelatan KAA 1955.

Baca juga: Mengintip Isi Kamar Presiden Sukarno di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann Bandung

Hotel Bidakara Grand Savoy Homann

Hotel Prama Grand Preanger
Sama halnya dengan Hotel Bidakara Grand Savoy Homann, Hotel Prama Grand Preanger juga merupakan hotel yang juga digunakan oleh tamu-tamu besar yang menginap selama Konferensi Asia Afrika. Di lantai bawahnya pun terdapat sebuah museum yang memberikan informasi tak hanya mengenai tamu-tamu peserta KAA, namun juga orang-orang penting lainnya yang berkesempatan menginap di sini.

Baca juga: Menengok Isi dari Museum Preanger Bandung

Baca juga: Hotel Sejarah, Hotel Prama Grand Preanger Bandung

Hotel Prama Grand Preanger

SWARHA
Bangunan yang berada tepat di samping Masjid Raya Bandung ini dulunya merupakan hotel yang digunakan sebagai tempat menginap oleh para jurnalis selama masa penyelenggaraan KAA 1955. Nama SWARHA sebenernya merupakan sebuah kependekan dari nama pemiliknya yakni Said Wiratmana Abdurahman Hasan.

Baca juga: 16 Bangunan Heritage Terpopuler di Bandung

SWARHA

Menara Jam Simpang Lima Asia Afrika
Menara jam ini di sepanjang konstruksinya terdapat nama-nama negara peserta KAA. Letaknya yang berada di Simpang Lima Jl. Asia Afrika ini menggantikan Tugu Dasasila Bandung yang pindah ke Jl. Dr. Ir. Sukarno.

Menara Jam Simpang Lima Asia Afrika

Monumen Solidaritas Asia Afrika
Monumen yang berbentuk bola dunia ini didirikan pada peringatan KAA ke-60. Badan penyangga monumen tersebut bertuliskan kutipan dari Presiden Sukarno yang berbunyi “Let a new Asia and Africa be born.” Lalu di sisi lainnya, terdapat juga nama-nama negara peserta KAA.

Monumen Solidaritas Asia Afrika

Batu-Batu bertuliskan Negara Peserta
Batu-batu berbentuk bulat ini mulai menghiasi jalan Asia Afrika dari sekitar depan Hotel Prama Grand Preanger hingga bangunan bekas Hotel SWARHA. Masing-masing batunya bertuliskan satu nama negara peserta KAA.

Batu-Batu Bertuliskan Negara Peserta KAA